Mount Ciremai
Puisi Untuk Gunung Ciremai
Tegak berdiri di ufuk timur,
Menjulang tinggi megah nan luhur,
Gunung Ciremai, saksi masa,
Menyimpan kisah dalam senyapnya.
Kau saksi bisu kisah leluhur,
Langkah para peziarah dan petapa,
Yang mencari makna di antara kabutmu,
Mengendap rindu di rimbamu yang arif.
Puncakmu berselimut awan,
Tempat doa dan harapan,
Langkah-langkah mendaki sunyi,
Mencari damai dalam diri.
Kawahmu yang berdiam hening,
Simpan nyala dalam dingin,
Seperti hati yang penuh rahasia,
Tersembunyi namun bernyala.
Mentari pagi mencium lerengmu,
Mengurai kabut jadi pelangi baru,
Cahaya jatuh di pucuk pinus,
Membangkitkan rasa yang halus.
Kuningan damai di bawah bayangmu,
Menyemai harap dalam rindumu,
Warga desa menyambut pagi,
Dengan senyum penuh puji.
Burung-burung melayang ringan,
Menari di langit lapang,
Mereka tahu keagunganmu,
Tanpa perlu kata untuk mengaku.
Aliran air dari hulu,
Jernih bening penuh restu,
Mengalir turun ke petak sawah,
Memberi hidup tanpa lelah.
Gunung Ciremai, peluklah kami,
Dengan sejuk embun pagi hari,
Ajar kami menjadi rendah,
Meski tinggi dalam langkah.
Dedaunan gugur perlahan,
Menghantar musim dalam damai,
Gunung tua penuh kebijaksanaan,
Tak lelah menjaga bumi permai.
Kuningan bangga padamu,
Pelindung alam dan penjaga waktu,
Tempat para pencari makna,
Menemukan dirinya yang sesungguhnya.
Para peziarah datang dengan hati terbuka,
Bukan untuk menaklukkan, tapi untuk menyatu,
Karena kau bukan tujuan akhir pendakian,
Tapi awal dari jiwa yang belajar tunduk dan bersyukur.
Gunung Ciremai, abadi dan tenang,
Dalam setiap detak alam berdendang,
Kami akan selalu menjaga,
Agar engkau tetap berjaya.
Mount Ciremai
Standing tall in the eastern sky,
Rising high, majestic and dignified,
Mount Ciremai, witness of time,
Holding stories in your silent rhyme.
You are the silent witness of ancestors’ tales,
Steps of pilgrims and ancient sages,
Seeking meaning among your mist,
Their longing hidden in your wise forest.
Your peak is veiled in clouds,
A place of prayers and dreams allowed,
Silent steps climb with care,
In search of peace within the air.
Your crater sits in quiet rest,
Storing fire beneath the crest,
Like a heart with secrets deep,
Hidden flames that gently sleep.
The morning sun kisses your slopes,
Unraveling fog into new hopes,
Light falls upon pine’s crown,
Awakening feelings soft and profound.
Kuningan lies in your gentle shade,
Sowing hopes in the dreams you’ve made,
The village greets each dawn anew,
With smiles and praises pure and true.
Birds glide lightly in the sky,
Dancing freely, soaring high,
They know your sacred grace,
No words required to embrace.
Streams flow gently from your chest,
Clear and pure, a flowing bless,
They nourish fields without delay,
Giving life in quiet array.
Mount Ciremai, embrace us near,
With morning dew so calm and clear,
Teach us how to humbly rise,
Even as we reach the skies.
Leaves fall gently, one by one,
Welcoming seasons as they come,
An ancient mountain, wise and grand,
Tirelessly guarding this blessed land.
Kuningan takes pride in you,
Nature's shield, keeper of time so true,
Where seekers come with yearning heart,
To find themselves and make a start.
Pilgrims arrive with open souls,
Not to conquer, but to be whole,
For you are not the journey’s end,
But where the spirit learns to bend and mend.
Mount Ciremai, eternal and serene,
In every heartbeat of nature seen,
We shall always guard and care,
So your splendor shines everywhere.
Comments
Post a Comment